NqDEQMRpEBnRF1-BfMHxdlfAQFw

Alexa Rank

Rabu, 26 Oktober 2011

Autobiografi Saya



PERJALANAN KEHIDUPANKU

Gundah gulana menimpaku, ketika harus memikirkan bagaimana membuat sebuah prologue yang baik dan benar, karena saya kurang kreatif, maka akan saya beri sebuah prologue yang sedikit aneh ini.
“Ibarat Sebuah behtera yang berlayar mengarungi samudra, pastilah akan ada badai dan ombak – ombak besar yang menghadang, sama seperti kehidupan, jika dianalogikan sebuah bahtera , maka kehidupan ini adalah bahteranya lalu badai dan ombak besar adalah rintangan dan cobaan yang menghadangnya“
Tak ada sesuatu yang benar benar SEMPURNA!,
Ya itulah sebuah kehidupan,
Saya sama seperti anda anda semua , yang dilahirkan dari Rahim Wanita # ya iyalah masak dari rahim Bapak?, Bapak kan ga punya rahim??, eh betulkan??, *nanya ke anak fakultas Kedokteran.

Well, Let me to Introduce MySelf.


Nama : Ramandita Yudia Perdana Agung Prrasetyo
#pendek kan??
Lahir : 05 – OKTOBER – 19**
Status dalam Keluarga : Anak Tunggal dari tiga bersaudara :D
MAKSUDNYA ?? : Anak Pertama dari tiga bersaudara
Hobi : Masak Aer buat mandi , Masak Aer Buat rebus mi, Masak Aer Buat Minum
Status Perkawinan : Telah Kawin belum Menikah
Moto Hidup : Tidak Punya Moto yang jelas, kalau prinsip punya
Prinsip Hidup : Jangan pernah menyerah dalam kehidupan!
Hal yang disukai : Onlen ( apalagi free hotspot ) , baca komik, menggambar , edit foto, dll

Perjalanan Hidupku dari Lahir sampai saat ini, saat Postingan ini pertama kali diterbitkan berarti 21 tahun.
Lahir di sebuah daerah kecil di Jogjakarta ( Bantul ) dari Pasangan berbeda kelamin , Budi Harsono dan Sri Rahayu , anak tunggal dari 3 bersaudara.
Masa – masa kecil saya dihabiskan layaknya anak anak lain pada umumnya, yaitu bermain, Tidur, bermain, Tidur, nonton Robocop, Jiban sama Doraemon ( cat : waktu itu film robot Jiban lagi booming ).

Waktu umur 4 tahun , pindah ke Malang disana ikut Bapak yang sedang tugas kuliah.
Lalu sempat kembali lagi ke Jogja melanjutkan TK , dan melanjutkan petualangan keluarga ( dibaca : Transmigrasi ), ke Jakarta ,menetap dari tahun 1995 sampai 1998 , bertepatan dengan Krisis Moneter yang melanda Indonesia. Sempat punya cinta pertama pada saat SD ( dibaca : cinta monyet).
Sekitar akhir 1998 , pindah ke Tangerang sampai sekarang, di Tangerang ini saya mendapatkan banyak sekali pengalaman hidup yang takkan terganti oleh apapun juga.
Dan semoga cerita saya nantinya tidak akan membosankan, buat para pembaca / blogger yang budiman , budiboy( anaknya budiman ) sekalian.

Masa – masa Sekolah Dasar
Ketika Terdampar di Tangerang, diikuti isak tangis karena harus berpisah dengan teman , layaknya seperti dalam pilem petualangan sherina. Dimana sang Ayah ( Mathias Muchus ) dengan berat hati memberitahukan kepada anaknya, bahwa mereka harus pindah rumah ke Bandung. Nah ini sama sperti yang saya alami, #Lebay Mode ON
Saya termasuk salah satu dari jutaan anak diindonesia yang sering berpindah pindah sekolah, dari di jakarta kelas 1 – 3 , pindah ke SDN Perum Bumi Kelapa 2 , Tangerang lalu kelas 4 – 6 pindah lagi ke SDN Perum Bumi Kelapa 2 satu, masih satu gugus sekolah.
Memang aneh, tapi inilah hidup, selalu penuh dengan pilihan,
Masa – masa SD banyak Suramnya, karena sering di jahatin temen sebaya, dari mulai pemalakan, pengeroyokan dan patah hati, wkwkwk, anehnya misalnya disekolah berantem atau musuhan tapi setelah pulang sekolah semua damai dan akur – akur aja pas main ke rumah, ini berlangsung hampir setiap hari, aneh sungguh.
Tapi Masa – masa SD juga merupakan masa2 yang indah, karena merupakan tahap dasar pola tumbuh kembang anak ( #dengan gaya psikolog ), punya teman kecil itu menyenangkan jika dikenang.

Masa - masa SMP dan SMA

Pada masa inilah, saya mulai menemukan makna “TEMAN”, sesungguhnya, dimana arti kata teman adalah “Seseorang yang selalu mendukungmu dalam setiap tindakan positifmu dan mencegahmu dari setiap hal buruk yang kan kau lakukan”
Masuk SMPN 19 Tangerang, yang memang cukup mempunyai nama yang lumayan bagus dikota ini, saya merasa bangga, pada masa-masa puber ini, saya sama sekali canggung ketika berhadapan dengan lawan jenis, entah memang belum kenal wanita / cewek , Eit tapi saya masih normal lho!!!.
Pernah juga mencicipi Rangking satu pada awal2 kelas satu, tapi sayang prestasi itu tidak pernah terulang lagi, sampai sekarang lulus kuliah.
Pada saat masuk SMA , ada hal menarik disini,
Awalnya ketika kelulusan SMP, Orang Tua saya tidak setuju pada pilihan SMA saya, alasannya klasik yaitu “Biaya” , akhirnya setelah perdebatan panjang , saya pun mengalah pada mereka, karena Ridho Allah adalah ridho orang tua, maka saya pun masuk ke sekolah pilihan mereka , yaitu SMAN 5 Tangerang.

Segala Sesuatu ada hikmahnya,

Benar nampaknya ini pepatah yang paling berlaku buat hidup saya, berkat diterima disekolah inilah, saya menemukan sahabat – sahabat saya , belajar berorganisasi , guru terbaik saya dan pacar pertama saya. Memang benar kata Chrisye dalam lagunya kisah – kasih disekolah, “masa-masa paling indah masa – masa disekolah,kisah- kasih paling indah kisah kasih disekolah “. Banyak sekali hal yang telah saya lalui bersama teman – teman disini, sulit dan sangat panjang bila diceritakan lebih banyak di postingan ini.Tapi initinya saya bahagia.

Masa - masa Lulus Sekolah
No Body said it was easy “

Itu adalah penggalan lagu Coldplay “the scientist” ,
Ya, memang tidak mudah, saat kau harus menerima kenyataan bahwa kau tidak dapat satupun universitas dan sekolah tinggi, dimanapun yang kau daftar, padahal kau telah cukup belajar dan berusaha.
Pada saat kelulusan, saya mendaftar SPMB, dan ujian pada 2 buah sekolah tinggi ikatan dinas,
Namun tidak ada satupun yang diterima, sempat frustasi dan putus asa, apalagi bila kau mngetahui bahwa cewekmu diterima ke PTN ternama.
Sempat menganggur beberapa bulan dan diselingi oleh kejadian “PUTUS CINTA “ dengan cewek pertama. Tak lantas membuat saya down, saya segera mencari jalan untuk melupakan semua kekecewaan saya pasca kelulusan dengan mencari kerja, namun lagi2 sayang belum ada yang diterima.
Harapan Itupun Datang
Setelah sekitar 4 bulan mengenggur, akhirnya Orang Tua sepakat untuk membiayai kuliah saya pada “SALAH SATU AKADEMI TERBESAR DAN TERBAIK DI NEGERI INI”, apalagi jika bukan
AMIK BINA SARANA INFORMATIKA
Disini , akhirnya saya menemukan apa yang dari kecil saya cita-citakan dan bayangkan, yaitu “KULIAH”. Dulu dalam image saya Kuliah itu adalah kegiatan dimana kau bebas mengekspresikan jiwa mu, jiwa liarmu tentang ilmu pengetahuan, dimana status mu akan diubah dari “siswa” menjadi “maha” , dan itu artinya kebeasan telah siap didepan mata.
Namun kebebasan itu juga perlu disertai dengan tanggung jawab
Terdaftar di jurusan Manajemen Informatika dengan status sebagai mahasiswa gelombang khusus ( cat : yang lain sudah kuliah 2 minggu , saya baru masuk :D ) , jelas terlihat tidak ada niat masuk BSI,
Tapi saya akhirnya bangga, karena disni sekali lagi, saya menjadi lebih berkembang dari dahulu yang hanya bisa meminta uang , uang dan uang pada orang tua ,sekarang sedikit sedikit telah dapat menghasilkan uang sendiri. Pernah ganti – ganti pekerjaan , saya pernah kuliah sambil bekerja pada semester 3 , waktu itu bekerja sebagai Sales Assistant atau bahasa gaulnta SPB pada sebuah DEPSTORE yang cukup terkenal karena harga produk – produknya yang muaaahal gila!!, #dramatiss...
Pernah juga bekerja pada sebuah restoran selama 2 hari #pekerjaan ini berat makanya saya keluar!
Akhirnya saat semester akhir, pada saat Tugas Akhir , saya melamar menjadi Assisten Laboratorium, dan Alhamdulillah diterima, padahal salah satu dosen rekrutmennya bilang intonasi suara saya kurang. Akhirnya magang pada kampus tercinta saya sampai saat ini dan saya bangga bisa menjadi bagian dari “SALAH SATU AKADEMI TERBESAR DAN TERBAIK DI NEGERI INI”. :D
Untuk Kedepannya saya harap perjalanan kisah hidup saya akan lebih maju dan menarik lagi, saya jadi sadar mengapa Tuhan tidak pernah memberitahu kita tentang apa yang terrjadi dimasa depan, karena manusia itu adalah makhluk paling plin-plan dan tidak konsekuen didunia, jadi Tuhan melatih kita untuk buta akan masa depan agar kita sebagai Hambanya dapat mengatur hidupnya sendiri dengan resiko yang tak akan pernah diketahuinya sebaik mungkin.
Inti Hidup ini adalah untuk menjalaninya, bukan menunggunya”.






























2 komentar:

yulia setya mengatakan...

like it .
berguru sama raditya dika ya kak ? :D

ramandita punya akun mengatakan...

yupp, my favorite Author tu @yulia setya, hehehe
baru kamu yang komen, jadi M :D

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews